C. Ketidakterbatasan Kebutuhan Dihadapkan dengan Kelangkaan Sumber Daya
Pernahkah kamu pikirkan apa yang akan terjadi seandainya tidak ada kelangkaan sumber daya untuk memuaskan kebutuhan yang tak terbatas? Jawabnya tentu manusia / masyarakat tidak perlu bekerja, karena tanpa bekerja pun kebutuhannya terpenuhi dengan baik. Namun, sayang sekali alat pemuas kebutuhan sangat terbatas. Keterbatasan ini kita ketahui jika kita mengkonsumsi suatu jenis barang Jertentu, kita tidak bisa sekaligus menikmati jenis barang yang lain dalam waktu yang tepat bersamaan. Dengan demikian berdasarkan adanya keterbatasan manusia harus melakukan pemilihan. Pemilihan ini harus dilakukan karena tanpa dilakukan pemilihan tak akan dapat memenuhi kebutuhannya secara optimal. Keterbatasan kebutuhan manusia tentu memiliki sebab. 2 hal yang utama menyebabkan tak terbatasnya kebutuhan adalah sebagai berikut:
1. Jumlah Penduduk yang Meningkat Tajam
Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu sebab utama, karena dengan meningkatnya jumlah penduduk secara langsung akan meningkatkan kebutuhan. Contoh jika saat ini penduduk Indonesia sebanyak 210 juta jiwa & pada akhir tahun 2002 penduduk Indonesia bertambah menjadi 230 juta. Dengan demikian secara absolut jumlah kebutuhanpun akan meningkat.
2. Kondisi Psikologis Manusia
Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan berbagai cara untuk bisa mengaktualisasikan dirinya. Salah satunya adalah dengan memenuhi segala keinginan & kebutuhan. Ukuran terpenuhinya segala kebutuhan juga merupakan salah satu standar kesejahteraan seseorang. Oleh karena itu, manusia berusaha memenuhi segala apa yang diinginkannya. Barangkali hanya kematian saja yang bisa membatasi kebutuhan manusia tersebut. Akan tetapi, perlu diketahui setelah mati pun manusia masih membutuhkan segala sesuatu sebelum sampai di kuburan.
Sementara itu, terdapat 2 faktor lain selain yang telah disampaikan yang menyebabkan kelangkaan sumber daya. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan sumber daya secara berlebihan
Contohnya adalah penebangan hutan tanpa kendali, eksploitasi barang tambang secara berlebihan & lain-lain.
2. Teknologi yang tak ramah lingkungan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah banyak mengurangi mutu lingkungan. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya pencemaran & kerusakan lingkungan sumber daya alam yang berakibat makin berkurangnya kemampuan sumber daya alam.
D. Masalah Pokok Ekonomi
Masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat terus berkembang seiring dengan semakin majunya perekonomian masyarakat. Masalah-masalah itu meliputi berbadai cara pemenuhan kebutuhan, apa yang akan dikonsumsi, bagaimana memperoleh pendapatan yang memadai & membelajakannya secara tepat, dan lain-lain. Namun demikian, dari sekian banyak masalah ekonomi, masalah-masalah tersebut bisa dikelompokkan menjadi 3 bagian besar. Tiga masalah utama ekonomi merupakan masalah ekonomi yang dihadapi oleh pengusaha adalah sebagai berikut:
1. Barang & Jasa Apa yang akan Diproduksi
Pemilihan barang & jasa apa saja yang akan diproduksi merupakan hal yang penting dalam setiap perekonomian. Seringkah kita tak memikirkan mengapa suatu negara hanya memproduksi barang tertentu saja. Contoh India memiliki kapasitas produksi yang besar di bidang perstektilan dan memiliki mesin-mesin pemintalan yang bagus. Pemilihan barang apa yang akan diproduksi dipengaruhi oleh sumber daya yang dimiliki oleh tiap negara yang pasti berbeda dengan negara lain. Berdasar sumber daya terbanyak yang dimiliki, maka suatu negara bisa saja memproduksi barang & jasa tertentu saja, sementara kebutuhan barang & jasa lainnya didapatkan melalui perdagangan internasional.
2. Bagaimana Cara Memproduksi Barang dan Jasa
Masalah ini menyangkut sampai sejauh mana suatu negara mengalami kemajuan di bidang ilmu pengetahuan & teknologi. Bagi negara-negara maju seperti Amerika Serikat, penggunaan teknologi tinggi dalam memproduksi berbagai jenis barang & jasa adalah suatu hal yang biasa. Banyak barang yang dihasilkan menggunakan proses produksi yang sangat maju & hampir-hampir tak dapat dibayangkan begitu rumitnya proses tersebut. Barang-barang seperti komputer, handphone, pesawat tempur & lainnya merupakan beberapa contoh penerapan teknologi maju dalam proses produksi. Kemudian bagaimanakah dengan negara- negara yang perkembangan ilmu pengetahuannya tidak seperti Amerika Serikat / negara maju lainnya? Sebagian besar dari negara-negara ini adalah negara berkembang. Karena mereka tak mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju, mereka biasanya memilih untuk mengimpor barang-barang yang dibutuhkan tersebut.
3. Untuk Siapa Barang & Jasa Diproduksi
Dalam memproduksi barang & jasa haruslah ditentukan siapa saja yang akan mengkonsumsi barang dan jasa tersebut. Apakah barang & jasa diproduksi untuk pasar domestik, pasar regional / pasar internasional? Apakah konsumen yang dituju berpendapatan tinggi, menengah, atau rendah? Hal ini penting untuk diketahui supaya barang dan jasa yang diproduksi dapat diserap oleh pasar dengan baik dan mendatangkan keuntungan.
Dalam lingkup yang lebih sempit, setiap individu selaku konsumen juga menghadapi masalah ekonomi. Masalah pokok yang dihadapi konsumen adalah terbatasnya alat pemuas kebutuhan, sedangkan kebutuhan konsumen tidak terbatas. Supaya konsumen dapat memenuhi berbagai kebutuhannya, maka konsumen akan berupaya menyusun skala prioritas dalam pemenuhan kebutuhan.
Tujuan menyusun skala prioritas kebutuhan adalah agar konsumen bisa memenuhi kebutuhan sampai tingkat intensitas tertentu. Untuk menyusun skala prioritas kebutuhan, seorang konsumen mesti mengetahui pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkat intensitasnya.
Hal-hal yang mempengaruhi konsumen dalam menentukan skala prioritas antara lain sebagai berikut:
1. Tingkat pendapatan
Bagi konsumen yang berpenghasilan tinggi tidaklah terlalu sulit untuk menyusun skala prioritas kebutuhan. Akan tetapi, untuk konsumen berpenghasilan rendah dan menengah harus cermat dalam menyusun skala prioritas kebutuhan.
2. Kedudukan Seseorang
Jabatan / kedudukan seseorang sangat berpengaruh dalam menentukan prioritas kebutuhannya. Contoh : prioritas kebutuhan seorang guru berbeda dengan prioritas kebutuhan seorang dokter.
3. Faktor Lingkungan
Faktor ini tidak kalah pentingnya bagi seseorang dalam menentukan prioritas kebutuhannya. Contoh : orang yang hidup di perkotaan prioritas kebutuhannya akan berbeda dengan orang yang tinggal di pedesaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar