Senin, 20 Juni 2016

Prinsip dan Motif Ekonomi

C. Prinsip dan Motif Ekonomi

Prinsip dan Motif Ekonomi

1. Prinsip Ekonomi


Kebutuhan manusia tidak terbatas, baik jumlah maupun jenisnya, sedangkan alat pemuas kebutuhan yang tersedia sangat terbatas keberadaannya. Untuk itu setiap orang selalu berpikir dan berusaha agar dapat memenuhi segala kebutuhannya dengan sarana yang tersedia. Agar keinginan tersebut dapat terlaksana maka oran gharus menggunakan alternative pilihan terhadap beberapa kebutuhan.

Pemilihan tersebut dilakukan dengan perhitungan yang matang, hati-hati dan cermat. Tindakan yang dilakukan itu berpegang pada prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi adalah suatu usaha yang dengan pengorbanan tertentu/terbatas dimaksudkan untuk memperoleh hasil yang semaksimal mungkin, atau dengan pengorbanan yang seminimal mungkin memperoleh hasil yang tertentu.

Dengan adanya pemikiran dan tindakan tersebut orang akan cenderung untuk berpikir dan bertindak secara ekonomis:

a. Berpikir Ekonomis


Cara berpikir seseorang tidak hanya bagaimana menghasilkan barang dengan alat yang tersedia, tetapi jauh ke depan, yaitu bagaimana alat yang tersedia itu dapat dimanfaatkan untuk waktu yang akan dating.

b. Bertindak Ekonomis


Seseorang cenderung untuk bertindak agar mendapatkan keseimbangan antara hasil yang diperoleh dengan pengorbanan yang dikeluarkan. Jumlah dan macam kebutuhan manusia tidak terbatas sehingga tidak semua kebutuhannya dapat dipenuhi. Oleh sebab itu, orang harus menentukan pilihan kebutuhan yang mana yang harus dipenuhi lebih dahulu.

Untuk menentukan pilihan tersebut ada beberapa faktor yang harus diperhatikan.


  • Profesi/pekerjaan dan jabatan seseorang - Setiap pekerjaan atau profesi memiliki jenis dan jumlah kebutuhan yang berbeda-beda, misalnya kebutuhan yang harus dipenuhi bagi seorang dokter berbeda dengan seorang pelukis.
  • Tinggi rendahnya pendapatan seseorang
  • Faktor lingkungan


Faktor lingkungan besar pengaruhnya terhadapa pilihan dari bermacam-macam kebutuhan yang harus dipenuhi untuk pertama kali.

2. Motif Ekonomi


Motif ekonomi adalah segala upaya yang mendorong dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi. Tujuan dari upaya tersebut adalah agar kebutuhannya dapat terpenuhi sehingga akan dicapai kemakmuran.

Dalam melakukan tindakan seseorang akan terdorong oleh motif-motif ekonomi berikut ini :

a. Meningkatkan Kemakmuran


Seseorang berusaha untuk memenuhi kebutuhannya yang beraneka ragam dengan bekerja keras dalam melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Apabila kebutuhannya dapat terpenuhi dengan baik, maka kemakmuran akan dapat dicapai.

b. Berkuasa


Seseorang yang telah berhasil mengelola usahanya, menginginkan agar usahanya lebih berkembang dengan menguasai pasar, menguasai perusahaan-perusahaan kecil, ataupun membuka cabang-cabang baru sehingga dapat menguasai sebagian besar pasar.

c. Mendapat Penghargaan


Seorang pengusaha yang telah berhasil dalam mencapai kemakmuran, akan terdorong untuk tetap bekerja keras agar hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk membayar pajak. Seorang pengusaha yang dengan kesadarannya sendiri menjadi pembayar pajak tertinggi akan memperoleh penghargaan dari pemerintah.

d. Motif Sosial


Seorang pengusaha yang telah berhasil meraih kesuksesan dalam usahanya masih tetap bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal agar dapat digunakan untuk membantu orang lain yang mengalami kesusahan.

e. Motif Meniru Orang Lain (demonstration Effect)


Seseorang cenderung untuk mengetahui mode yang sedang tren pada suatu saat. Adakalanya seseorang juga akan berusaha meniru sesuatu yang telah dimiliki oleh orang lain. Hal ini dilakukan karena adanya perasaan gengsi dalam diri seseorang. Untuk mencapai hal tersebut seseorang harus melakukan tindakan ekonomi agar bias memperoleh uang.

D. Ilmu Ekonomi Dan Kemakmuran


Tujuan ilmu ekonomi adalah meningkatkan kesejahteraan (kemakmuran) masyarakat pada umumnya. Kemakmuran tidak sama dengan kekayaan. Kemakmuran adalah kondisi bila segala kebutuhan yang diinginkan mudah diperoleh, sedangkan kekayaan adalah jumlah harga benda yang dimiliki seseorang.

Kekayaan sangat member kemungkinan terhadap seseorang/suatu Negara untuk menjadi makmur, selama yang bersangkutan mampu mengelola kekayaan yang dimiliki dengan baik. Oleh karena itu, kemakmuran erat hubungannya dengan usaha manusia dalam mengatur penghasilan yang diterima dengan kebutuhan/keinginan yang hendak dicapai.

Pemerintah suatu Negara berusaha dengan berbagai cara untuk menjadikan masyarakatnya makmur, namun meningkatkan kesejahteraan masyarakat bukanlah menjadi tanggung jawab pemerintah semata, melainkan menjadi tanggung jawab bersama, yaitu rumah tangga, perusahaan dan pemerintah.

Faktor faktor yang mempengaruhi kemakmuran suatu masyarakat/Negara antara lain :

1. Pendapatan
2. Harga barang
3. Pemerataan pendapatan
4. Jumlah penduduk

Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kemakmuran ialah mengadakan investasi. Dengan investasi berarti akan membuka lapangan usaha. Dengan terbukanya lapangan usaha berarti akan memungkinkan peningkatan pendapatan.

Kemakmuran masyarakat tercermin dari tingkat permintaannya terhadap barang/jasa. Tingkat permintaan ditentukan oleh penghasilan/daya belinya. Semakin besar tingkat pendapatan berarti semakin besar kemungkinannya untuk menjadi makmur, karena banyak kebutuhan yang dapat dipenuhinya. Contoh permintaan terhadap mobil meningkat, maka produksi mobil akan meningkat, dengan demikian perusahaan mobil akan menambah modal dan peralatan yang dimiliki.

Hal ini yang dapat disumbangkan oleh ilmu ekonomi adalah mengatasi masalah kelangkaan benda/jasa yang dibutuhkan oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar